Pengertian Brand: Sejarah, Elemen & Pentingnya untuk Bisnis



Source: Pexels


Mungkin kita semua memahami pengertian brand adalah sebuah logo, warna, bentuk kemasan dan simbol suatu produk tertentu. Namun nyatanya, brand mempunyai makna yang lebih jauh dan kompleks.


Dikutip dari Investopedia, pengertian brand adalah suatu aset tidak berwujud yang mana Anda tidak bisa melihat dan menyentuhnya. 


Lantas, sebenarnya apa itu brand? 


Bagaimana cara membuat sebuah brand? 


Tak perlu basa-basi lagi, mari temukan jawabannya melalui ulasan berikut!

Pengertian Brand Menurut Para Ahli

Beberapa ahli mendefinisikan pengertian brand dengan berbagai makna, sebagai berikut:

  1. Kotler dan Keller

Kotler dan Keller (2016:322), mendefinisikan pengertian brand sebagai nama, istilah, simbol atau desain (kombinasi simbol dan desain), yang bermaksud guna mengidentifikasi suatu barang atau jasa dari satu penjual maupun kelompok untuk membedakannya dari pesaing.


Sebuah brand adalah produk atau jasa yang memiliki dimensi berbeda dari kompetitornya tapi masih dirancang untuk memenuhi suatu kebutuhan yang sama.

  1. Janita

Janita (2005:15) menafsirkan bahwa pengertian brand adalah ide, kata, desain grafis serta suara atau bunyi yang menyimbolisasikan suatu produk, jasa dan perusahaan yang memproduksi produk & jasa tersebut

  1. Aaker

Menurut definisi Aaker (2015: 3) brand merupakan suatu aset yang menggerakan strategi. 

Konsep brand sebagai aset akan menimbulkan sebuah arus perubahan dramatis dengan pengaruh besar, mengubah persepsi pemasaran & manajemen, bagaimana brand seharusnya dikelola dan diukur, serta peran para eksekutif di bidang pemasaran.

  1. Buchari Alma

Ahli berikutnya yang mendeskripsikan istilah brand ialah Buchari Alma (2007). 


Menurutnya, brand bisa berarti sebagai suatu tanda atau simbol yang menggambarkan identitas pada sebuah barang ataupun jasa tertentu yang bisa berupa kata-kata, gambar maupun kombinasi keduanya.

  1. Shimp

Pengertian brand menurut ahli yang keenam adalah Shrimp (2010). 


Beliau mendeskripsikan brand sebagai suatu rancangan unik perusahaan ataupun merek dagang (trademark) serta membedakan penawarannya dari penjual maupun perusahaan lain.

  1. Tjiptono

Lalu, Tjiptono (2017) memberikan penjelasan bahwa brand merupakan sebuah deskripsi asosiasi serta juga keyakinan dari konsumen atas suatu merek. 

  1. Kartajaya

Kartajaya (2015) juga mendeskripsikan tentang brand. Menurut beliau, brand adalah suatu indikator value yang perusahaan produsen berikan kepada para konsumen atau pelanggannya.

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Terakhir, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian brand (merek) adalah:


“Tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya.”


Melalui KBBI, dapat diketahui brand merupakan suatu pengenal atau identitas dari suatu produk. Hal ini berfungsi untuk membedakan antara produk satu dan lainnya.

Mengenal Sejarah Brand dari Waktu ke Waktu

Sekarang Anda sudah tahu pengertian brand menurut para ahli. Selanjutnya Anda akan diajak untuk mengetahui sejarah tentang asal-usul brand.


Dikutip melalui situs London College of Contemporary Arts, istilah brand pertama-tama telah dikemukakan oleh peradaban kuno pada tahun 2000 SM. 

  1. Berawal dari Kata “Burn”


Source Patrickgeider.com


Istilah brand berasal dari kata “burn”, yang mana pada zaman dahulu petani memberikan cap panas kepada hewan ternaknya untuk menggambarkan identitas pemilik dan membedakannya dengan yang lain.


Selain digunakan pada ternak, para petani dan pembuat produk olahan juga memberikan simbol pada komoditas mereka untuk menunjukkan asal usulnya.

  1. Masa Revolusi Industri

Inggris memulai revolusi industri pada pertengahan tahun 1700-an. Revolusi tersebut membawa perubahan di berbagai lini kehidupan, termasuk dalam periklanan.


Diciptakannya berbagai mesin industri dengan berbahan bakar minyak dan batu bara, tentu membuka jalan untuk sebuah produsen menghasilkan produk dalam jumlah banyak.


Iklan digunakan untuk menyebarluaskan informasi produk dalam cakupan yang luas. Tidak hanya masyarakat kelas atas, melainkan juga masyarakat kelas menengah dan ke bawah juga dapat mengetahui suatu produk yang diiklankan.


Lalu, di tahun 1800-an agen periklanan mulai muncul di Inggris. Pada masa inilah para produsen mulai memperkenalkan pengertian brand mereka dengan cara-cara baru yang inovatif.


Cara-cara memperkenalkan tersebut mulai dari, penempatan spanduk iklan di tempat-tempat umum, menciptakan kemasan menarik, penggunaan slogan yang memikat dan masih banyak lagi.

  1. Memasuki Abad Ke-20

Pada awal abad ke-20, perdagangan dan industri di dunia barat kian berkembang pesat. 


Perkembangan tersebut akhirnya mendorong perekonomian menjadi lebih maju sehingga daya beli masyarakat pun meningkat.


Didukung dengan perkembangan teknologi di media massa, menjadikan brand lebih masif dalam memperkenalkan produknya. Hal ini menjadikan persaingan dalam mempromosikan brand menjadi semakin ketat.


Para produsen besar mulai menginisiasi untuk memperkenalkan brand dengan fokus jangka panjang. 


Salah satu contoh produsen besar pada masa itu merupakan Apple Computers, melalui iklan televisi mereka bertema ‘iconic 1984’. 


Iklan tersebut menyampaikan pesan berupa produk buatan Apple dapat memberikan kebebasan tanpa batas dalam menggunakan produk mereka.


Hasilnya, cara penyampaian pesan untuk membangun citra sebuah brand dalam jangka panjang seperti ini pun kian populer dan menjadi tren di dunia periklanan.

  1. Brand Pada Masa Sekarang

Pada saat ini sebagian perusahaan besar sudah berhasil mengukir citra brand mereka pada masyarakat. Semakin baik citra sebuah brand perusahaan, maka kian banyak pula konsumen yang loyal untuk menggunakan produk mereka.


Perkembangan internet di masa sekarang juga ikut andil besar dalam membantu perusahaan membangun brand. 


Cepatnya arus komunikasi menjadikan perusahaan perlu merencanakan berbagai macam strategi promosi supaya produk mereka dapat viral dan lebih dikenal.


Promosi tersebut dilakukan melalui kanal-kanal online, seperti sosial media, website, email marketing dan search engine. 


Untuk menjalankan operasional promosi online. perusahaan dapat melakukannya dengan membangun tim digital marketing atau bekerja sama dengan agensi periklanan.

Macam-Macam Jenis  Brand 

Ternyata dalam implementasinya, brand sendiri mempunyai banyak jenis. Masing-masing jenis tersebut punya fungsi dan tujuan tertentu. 


Jenis-jenis brand yang dimaksud, yaitu di antaranya:

  1. Personal Brand

Personal brand merupakan brand individu yang dibangun untuk menggambarkan karakter seseorang. 


Beberapa ahli mengatakan bahwa personal brand sebetulnya tidak masuk kedalam jenis-jenis ini lantaran tidak mempunyai model bisnis atau produk yang spesifik.


Akan tetapi di era digital seperti sekarang, membangun personal brand dalam sosial media dan platform sejenis tentu dapat meningkatkan value seseorang. 


Terlebih jika ingin memperoleh karier yang lebih baik.

  1. Product Brand

Guna memasarkan suatu produk, perusahaan perlu membuat brand. Hal ini digunakan untuk memberikan identitas dan nilai pada hal yang ditawarkan pada konsumen. Nah, hal inilah yang dinamakan product brand.


Identitas dan nilai brand yang kuat sangatlah penting untuk menunjang kesuksesan sebuah perusahaan. Pasalnya, konsumen cenderung memilih menggunakan produk dengan brand yang telah dikenal dan terpercaya.

  1. Service Brand 

Lalu, jenis ketiga ialah service brand. Apa itu service brand?


Service brand memiliki kesamaan dengan product brand yang dibahas sebelumnya. Namun, perbedaannya adalah brand ini ini digunakan untuk suatu layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.


Untuk mempromosikan service brand, perusahaan perlu melakukan strategi pemasaran yang sedikit berbeda dengan product brand. 


Pasalnya, service atau layanan tidak mempunyai wujud nyata seperti produk. Jadi, perlu ada sedikit usaha lebih agar konsumen dapat memahami keunggulan layanan yang ditawarkan.

  1. Company Brand

Bila sebelumnya telah dibahas tentang product dan service brand, berikutnya ialah corporate atau company brand.


Nah, company brand merupakan sebuah brand yang dikemukakan untuk membangun identitas dan reputasi perusahaan. 


Dalam implementasinya, corporate brand sendiri dapat mencakup banyak hal di antaranya, visi, misi, dan slogan perusahaan.


Dengan membangun company brand, perusahaan bisa meningkatkan citra mereka semakin baik di mata konsumen. Sehingga konsumen dapat lebih percaya untuk menggunakan produk ataupun layanan mereka.


Akan tetapi, penting juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dihindari dalam membangun company brand. 


Jadi, perusahaan tidak terjebak dalam strategi branding yang salah dan berujung pada timbulnya persepsi negatif di benak konsumen..

  1. NGO Brand

Umumnya brand digunakan oleh organisasi guna meraih keuntungan. Namun, nyatanya ada pula jenis brand yang memang khusus untuk digunakan oleh organisasi nirlaba. 


Biasanya organisasi ini merupakan NGO (Non-Government Organization) atau biasa disebut dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).


Organisasi NGO atau LSM ini biasanya bergerak di bidang kemanusian (filantropi). Umumnya mereka beroperasi dengan menghimpun dana para donatur yang nantinya akan dikelola dan disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.


Brand yang kuat akan membantu NGO untuk lebih mudah memperoleh kepercayaan dari para donatur. 


Dengan begitu, donatur akan merasa yakin bahwa NGO terkait akan menyalurkan dana untuk pihak yang tepat.

Elemen-Elemen Brand yang Perlu Diketahui

Setelah memahami pengertian brand dan jenis-jenisnya, apalagi yang perlu untuk diketahui?


Nah, mengetahui dan memahami elemen-elemen pembentuk brand juga pening untuk Anda ketahui.


Karena mengetahui elemen-elemen ini, akan lebih mudah untuk membuat dan membangun sebuah brand yang dapat melekat terus di benak konsumen.


Lantas apa saja elemen-elemen yang dimaksud? Yuk, simak uraiannya di bawah ini!

  1. Brand Identity

Elemen pertama dan yang paling dasar ialah brand identity. Nah, brand identity ini merupakan hal-hal apa saja yang perusahaan sampaikan kepada publik tentang produk atau layanannya.


Brand identity mencakup banyak hal, di antaranya logo, desain kemasan, warna, font, slogan serta pesan yang disampaikan. 


Semua hal tersebut perlu dikombinasikan dengan baik supaya branding suatu produk dapat maksimal agar dapat meninggalkan kesan yang baik pada konsumen.


Brand identity yang kuat pun akan mendatangkan banyak manfaat kepada perusahaan. salah satunya ialah memperoleh konsumen yang loyal untuk menggunakan produk secara terus-menerus.

  1. Brand Image

Pengertian brand image adalah sebuah gagasan mengenai cara seseorang atau konsumen dalam memikirkan tentang citra brand tersebut. 


Apakah konsumen membayangkan produk terkesan mewah atau murah, kualitas atau kuantitas, dan masih banyak lagi.


Jadi ketika hendak melakukan branding, perusahaan perlu memikirkan secara matang tentang citra produk seperti apa yang ingin diingat oleh konsumen.


Contohnya, seperti brand Starbucks yang bergerak di bidan bisnis food and beverage


Source: Pexels


Produk ini memiliki citra brand yang mewah dan exclusive. Hal ini karena perusahaan menyampaikan pesan bahwa minuman kopi dari Starbucks dibuat dari bahan berkualitas.


Hasilnya, nilai value produk minuman Starbuck mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding kompetitor lainnya.

  1. Brand Positioning

Ketiga ialah brand positioning. Pengertian brand positioning adalah strategi bagaimana cara brand Anda memposisikan diri pada konsumen dan kompetitor.


Di tengah persaingan bisnis yang ketat seperti di era sekarang, melakukan brand positioning merupakan suatu keharusan. Karena jika tidak demikian, brand Anda akan kalah pamor oleh kompetitor.


Contohnya, seperti brand Pepsi yang mempunyai persaingan ketat dengan Coca-Cola. Untuk bisa bersaing dengan Coca-Cola, Pepsi membentuk strategi brand positioning-nya sendiri.


Pepsi memilih para tokoh dan atlet terkemuka untuk memperoleh posisi sebagai brand yang terkesan lebih muda dan berani.


Source: Multivu

Hal ini dilakukan oleh Pepsi lantaran Coca-Cola telah mengambil brand positioning sebagai brand yang ramah keluarga.


Dengan melalui brand positioning ini, sebuah brand dapat menjangkau target konsumen baru yang belum terjamah oleh kompetitor.

  1. Brand Voice

Selanjutnya, yaitu brand voice. Apa itu brand voice?


Layaknya seperti brand positioning, brand voice juga merupakan elemen vital untuk membangun kesan yang baik di mata konsumen.


Pengertian brand voice menurut 99design adalah bagaimana cara sebuah brand berbicara atau berkomunikasi kepada konsumen. 


Untuk itu, strategi dalam menerapkan brand voice biasanya akan disesuaikan dengan target konsumen yang dituju.


Source: Footwearnews 

Apabila target konsumennya adalah kaum muda, maka gaya bahasa brand voice akan terkesan lebih semangat atau ceria. 


Sebagai contoh ialah apparel Nike. Target konsumen mereka adalah audience yang menyukai olahraga. 


Maka dari itu, mereka menjalankan kampanye iklan dengan menggandeng atlet-atlet ternama disertai slogan “Just Do It” yang memiliki arti “lakukanlah”.

  1. Brand Experience

Menurut situs Hubspot, pengertian brand experience adalah sebuah kesan abadi yang dirasakan oleh konsumen dalam menggunakan produk atau layanan. 


Kesan tersebut meliputi berbagai macam hal, ada pemikiran, perasaan, persepsi, kepercayaan dan reaksi atas segala hal tentang brand. Mulai dari saat brand baru mulai dipasarkan hingga langsung digunakan oleh konsumen.


Ketika sebuah brand mampu memberikan pengalaman yang baik dan tidak hanya sekadar gimmick, konsumen akan loyal menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.


Adapun salah satu contoh brand yang menerapkan brand experience kepada konsumennya, ialah McDonalds.


Source: Pexels


McDonalds memberikan brand experience berupa pelayanan dengan standar yang sama pada setiap outletnya di setiap negara.


Selain melalui layanan dengan interaksi secara langsung pada outlet, McDonalds juga konsisten mengembangkan pelayanannya melalui digital. 


Salah satu layanan digital yang mereka optimalkan, yakni aplikasi pesan antar yang bisa digunakan pada ponsel pintar (smartphone) konsumen.


Hasilnya, mereka dapat menjaga dan memperoleh konsumen yang loyal dari waktu ke waktu.

Pentingnya Membangun Brand untuk Bisnis

Setiap bisnis tentu ingin mempunyai konsumen yang terus menggunakan produk atau layanannya. Namun, di era sekarang persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini karena banyak bisnis yang menyediakan produk atau layanan yang serupa.


Untuk itu membangun brand yang kuat menjadi suatu keharusan. Karena jika tidak, jangan harap bisnis Anda bisa bertahan di tengah persaingan dengan kompetitor bisnis. 


Adapun beberapa alasan pentingnya mengapa Anda perlu membangun brand yang kuat sebagai berikut:

  1. Menjadi Identitas

Di penjelasan sebelumnya sudah kita bahas bahwa sejak jaman dahulu brand diciptakan untuk menjadi identitas. 


Pada sejarahnya, petani melakukan brand atau dulu dikatakan ‘burn’ untuk menandakan hewan ternaknya guna membedakannya dengan yang lain.


Begitupun pada saat ini, melalui brand Anda bisa mengenali suatu nilai produk dan asal produsennya. 


Sebagai identitas suatu produk, brand memiliki logo, warna, suara dan gaya menyampaikan pesan secara khas agar meninggalkan kesan yang kuat pada konsumen.

  1. Mudah Dikenali Konsumen

Ketika suatu perusahaan telah berhasil membangun brand mereka dengan pesan yang kuat, maka akan melekat pada benak konsumen. 


Nah, biasanya perusahaan akan melancarkan berbagai upaya marketing supaya brand mereka bisa dengan mudah dikenali oleh konsumen.


Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat logo yang menarik, pesan value yang kuat, nama produk yang unik dan masih banyak lagi.

  1. Memudahkan Dalam Pemasaran

Sebagai identitas suatu produk, brand yang kuat sangat memudahkan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya. 


Seperti diketahui, ketika perusahaan memasarkan sesuatu tentu akan lebih mudah jika mereka langsung menyebut nama brand dari produk mereka agar konsumen dapat langsung mengenalinya. 

  1. Menumbuhkan Nilai (Value) Produk

Ketika sebuah perusahaan berhasil membangun sebuah brand, tentu akan mendatangkan banyak manfaat. Mulai dari meningkatkan harga jual, meningkatkan daya saing produk sampai membangun persepsi produk yang berkualitas.

  1. Membangun Kepercayaan Konsumen

Ketika suatu brand telah dikenal memberikan kualitas yang baik, maka konsumen yang percaya dan yakin untuk menggunakan produk tersebut. 


Untuk itu, menjaga kualitas produk sangatlah penting agar brand memiliki kesan yang baik di mata konsumen.


Dengan kesan baik tersebut, konsumen akan setia atau loyal untuk menggunakan produk tersebut. 


Bahkan, mereka yang telah setia pun akan memberikan testimoninya kepada kerabat atau orang terdekatnya yang mana ini akan berpotensi menjadi konsumen baru produk Anda.

Langkah-Langkah Membangun Brand 

Anda hendak memulai bisnis dan membangun sebuah brand, tapi bingung mulai dari mana?


Berikut ada beberapa langkah membangun brand secara tepat menurut Shopify:

  1. Riset Target Audience dan Kompetitor

Langkah pertama dan paling penting untuk Anda lakukan adalah melakukan riset target audience dan kompetitor.


Pastikan Anda mempunyai target audience yang spesifik. Dengan begitu, saat melakukan pemasaran brand Anda dapat benar-benar dijangkau oleh audience yang tepat.


Kenali pula siapa kompetitor Anda, bagaimana strategi pemasaran mereka dan target audiencenya juga.


Jika mampu menganalisis kompetitor dengan baik, Anda akan lebih mudah untuk menentukan strategi branding yang baik.

  1. Tentukan Fokus dan Konsumen Persona

Perlu disadari bahwa Anda tidak bisa memnagun brand yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan seluruh kalangan konsumen. 


Untuk itu, penting sekali untuk menentukan fokus posisi brand yang hendak dituju. Serta membuat persona konsumen (customer persona). Mengapa?


Karena tanpa adanya fokus positioning kuat, Anda tidak akan bisa mempromosikan value brand kepada konsumen yang tepat. Akibatnya, brand Anda akan kehilangan arah.

  1. Buat Nama Brand 

Nama brand menjadi salah satu hal utama yang terlintas di benak konsumen saat mereka mempunyai kesan yang baik atau buruh pada suatu produk.


Seperti dalam pembahasan pengertian brand menurut para ahli di paragraf-paragraf sebelumnya, nama, simbol, desain, warna dan lainnya merupakan identitas suatu brand.


Untuk membuat nama brand Anda bisa melakukan berbagai cara. Bisa dengan membuat kata baru, seperti brand Pepsi. Membuat akronim dari suatu kalimat, seperti HBO (Home Box Office). 


Atau bahkan, memilih suatu hal yang tidak terkait oleh produk atau layanan yang ditawarkan. Misalnya, seperti Apple (nama buah) untuk brand komputer.

  1. Pilih Slogan yang Catchy

Slogan yang catchy atau menarik akan membuat brand Anda semakin mudah untuk dikenal oleh konsumen. 


Karena itu Anda bisa membuat slogan yang singkat namun sarat makna.


Source: Youtube


Melalui slogan, perusahaan juga bisa menyampaikan pesan dan visi mereka kepada produk atau layanan yang ditawarkan kepada konsumen.


Slogan brand juga akan menjadi salah satu ‘senjata’ yang bisa Anda gaungkan di setiap materi promosi. Bisa pada iklan, sosial media dan lain-lain.

  1. Membuat Visualisasi Brand

Setelah menemukan nama dan slogan, langkah selanjutnya adalah membuat visualisasi brand. Nah, visualisasi brand sendiri mencakup warna dan font. 


Pastikan visualisasi brand Anda mempunyai visi yang sejalan dengan karakter produk dan target marketnya. Misalnya, Anda bisa menggunakan warna yang cerah dan font yang santai jika brand Anda menyasar target kalangan muda.

  1. Mendesain Logo

Langkah berikutnya adalah mendesain logo. Sama seperti nama dan slogan, logo brand Anda juga akan menjadi aset yang terpampang hampir di setiap materi pemasaran.


Buatlah desain logo semenarik mungkin dan juga menggambarkan karakteristik dari perusahaan. Dengan demikian, brand Anda akan terus terlintas di pikiran konsumen.

  1. Terapkan Nilai Brand di Seluruh Lini Bisnis

Langkah terakhir terapkanlah nilai brand Anda di seluruh lini bisnis. Mengapa ini harus dilakukan?


Karena dengan mengaplikasikan nilai brand pada bisnis, akan mendorong perusahaan untuk menjaga value dari produk dan layanan yang diberikan.Hasilnya setiap produk dan layanan akan berkualitas maksimal.

Penutup

Semoga melalui ulasan ini, Anda tidak hanya mengetahui tentang pengertian brand saja. Namun, juga mampu memahami betapa pentingnya membangun brand yang kuat untuk kesuksesan sebuah bisnis.


0 Response to " Pengertian Brand: Sejarah, Elemen & Pentingnya untuk Bisnis "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel